Kematian bagiku hanya
masa lalu…
Industri perfilman
Indonesia boleh dikatakan beranjak memperbaiki citranya ya walaupun aprisiasi
memang belum begitu besar. Tak dipungkiri kalau film-film Hollywood masih
menjadi primadona di bioskop negeri ini, tapi tak dipungkiri juga langkah tertatih
film lokal kadang ada yang bisa unjuk gigi, salah satunya film The Raid, yang
sekarang sudah tayang sekuel yang keduanya setelah sukses besar yang diperolehnya
pada tahun 2011 silam.
Di sekuel yang kedua
ini The Raid 2 : Brandal, memiliki intonasi yang lebih gereget dari yang
pertama, meski memiliki cerita dengan tema yang sama tapi The raid 2 menampilkan
hal yang berbeda dengan pemeran-pemeran yang lebih segar dan mumpuni untuk
memerankan film bergenre laga.
The reaid 2 tidak
seperti film sekuel kebanyakan dimana kita harus menonton film pertamanya dulu
agar tau cerita keseluruhan. Tapi The Raid 2 tanpa menonton yang pertama pun
kita tidak akan kesulitan untuk memahami film ini.
Film ini dimulai dengan
adegan di kebun tebu yang luas nan hijau dengan latar langit yang mendung sementara
sekelompok orang menggali kubur dan seorang yang ditutupi kepalanya dibuka
kemudian ditembak tepat di kepala kemudian dikubur. Orang yang ditembak
di kepala ini adalah Andi (Donny Alamsyah) –kakak dari Rama di The Raid 2011. Ini
merupakan lanjutan cerita dari cerita sebelumnya dimana kemenangan Rama (Iko Uwais)
dalam operasi gembong narkoba di sebuah apartment kumuh di Jakarta merupakan
kemenangan yang belum seberapa karena Rama dihadapkan pada kenyataan bahwa ada
permainan yang lebih besar dari yang dia duga, dimana Rama harus berhadapan
dengan geng-geng bisnis kotor yang memiliki cengkraman sampai pada oknum pejabat
negara dan polisi yang berafiliasi. Geng yang mengancam nyawa anak dan istrinya
serta dirinya. Untuk membongkar kejahatan besar ini Rama tidak punya pilihan
lain kecuali melakoni misi penyamaran sebagai Yuda dan membuang semua
indentitasnya.
Dalam satu skenario misi
Rama masuk dalam penjara dan bertemu dengan Ucok yang diperankan oleh Arifin Putra
yang merupakan anak kepala geng Bangun yang sudah berkecimpung dan menacapkan
kukunya dalam bisnis kotor selama 30 tahun. Setelah terjadi kerusuhan dalam penjara yang
melibatkan Ucok dan Rama serta geng lainya membuat Rama dipenjara selama 2
tahun bukan 3 bulan yang dijanjikan, seperti dalam misi. Singkat cerita, Rama
keluar penjara dan dijemput oleh Ucok yang lebih dulu keluar penjara, dan
dimulailah pertualangan Rama yang dikenal dengan nama Yuda. bersama geng Bangun pimpinan ayah Ucok yang
diperankan oleh Tio Pakusadewo.
Salah satu scane ketika Alicia beraksi di comuter line |
Konflik dimulai dengan
kehadiran Bejo (diperankan oleh Alex Abbad) seorang gangster muda yang berambisi
untuk menguasai daerah kekuasaan yang dimiliki oleh ayah Ucok dan keluarga Goto, ambisi Bejo membuat keseimbangan dua geng ini terancam. Ditambah lagi ambisi Ucok yang tidak
sabar untuk menggantikan posisi ayahnya. Sehingga dimanfaatkan oleh Bejo untuk mencapai
ambisinya, singkat cerita Ucok membunuh ayahnya yang dia anggap menghalangi
dirinya untuk 'naik tahta' dan menuduh ayahnya menjatuhkan harga diri gengnya Karena meminta maaf kepada geng
Goto karena kerusuhan yang dia buat. Kisah dilanjutkan dengan berpihaknya Ucok
kepada geng Bejo. Yang membuat tensi film semakin memuncak karena Eka yang
merupakan kaki tangan Bangun tidak terima atas perlakuan Ucok terhadap bosnya
sehingga terjadilah adengan kejar-kejar yang menyebakan Eka menginggal dunia
dan misi pembalasan dilanjutkan oleh Rama yang menyamar sebagai Yuda. Namun perjuangan
Yuda tidaklah mudah karena Bejo dikelilingi oleh orang-orang bayaran yang
berani mati untuknya, ada Alicia yang diperankan oleh Julia Estelle yang dikenal
dengan hummer girl dengan dua palu
sebagai senjata dan The assassin sang
pembunuh yang mempunyai dua senjata yang mirip celurit. Serta baseball man dengan senjata pentungan
baseball yang merupakan sahabat Alicia.
Scane perkelahian di penjara |
Kisah ditutup dengan
terbongkarnya identitas Bejo sehingga Ucok marah besar serta ditemukannya alat
sadap dalam dompet Ucok yang di pasang Rama yang membuat Ucok semakin marah
besar pertarungan segit dan melelahkan membuat semua geng Bejo dapat di lumpuhkan
oleh Yuda. Setelah semuanya selesai tiba-tiba datang geng Goto yang ingin
menyerang geng Bejo karena mengancam daerah kekuasaan Goto yang ternyata telah
dilumpuhkan oleh Yuda. Sehingga film ditutup dengan kata-kata rama yang berujar
“cukup”.
Ada beberapa scane yang
membuat saya angkat topi pada film ini yang pertama dalah adengan dimana terjadi
kerusuhan penjara yang membuat Rama harus melakoni adegan perkelahian dalam WC dengan
segerombolan orang, ini merupakan scane yang menarik dimana adegan perkelahian
syuting dalam ruangan sempit, yang kedua adalah adegan dimana kerusuhan terjadi
ditengah hujan dan berlumpur, adegan mematahkan leher, mematahkan kaki dan pukulan-pukulan keras yang
saya pikir adalah sempurna.
Selain scane dalam
penjara, scane ketika Rama menaklukkan
The assassin sang pembunuh yang merupakan kaki tangan Bejo merupakan
adegan yang paling menarik di film ini, dimana adegan silat serta permainan
senjata karambit yang merupakan pisau kecil melengkung dimainkan dengan
sempurna sehingga tidak berlebihan jika seisi biokop ketika saya menonton film
ini bertepuk tangan ketika The assassin dilumpuhkan dengan sayatan pisau yang
bertubi-tubi oleh senjatanya sendiri yang dilakukan oleh Rama J.
Peran Julia Estelle di
film ini tidak begitu buruk karena memerankan si pembunuh berdarah dingin dan
tidak bisa berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa isyarat, dengan dua buah
palu Julia Estelle memerakan adengan perkelahian di Comuter Line dengan baik
dan apik sementara temannya Julia Estelle si Baseball man juga berperan cukup
menarik dengan senjata pentungan dan bola baseballnya membuat Hummer Girl and Baseball Man menjadi
scane yang menarik juga.
Adegan kejar-kejaran
mobil di jalanan yang diperankan oleh Oka Antara juga menarik dimana jarang saya
temui di film-film Indonesia, dimana adegan menebak dan mengendarai mobil, serta
menabrak halte TransJakarta membuat film ini
Hollywood Quality J
Adengan The assassin melawan Yuda aka Rama |
Adegan yang menggelikan
adalah iklan smartfren di film ini dimana tablet smartfern yang digunakan Rama
untuk memata-matai ucok dan si Bejo canggih beuud webcamenya heheh. Handphone
yang di pake Rama juga smartfren tapi ya lumrah saja jika iklan disisipkan
dalam film ini toh tidak mengurangi kualitas film ya itung-itung brand lokal bisa
terlihat di luar. Kalau di film the raid preskuel tidak begitu tampak aroma
Indonesianya kecuali bahasa. Di film The Raid 2 ini reog dan kuda
lumping ikut unjuk gigi, TransJakarta juga mejadi pesan bahwa film ini syuting
di Jakarta.
Film ini Juga memiliki
tingkat kesadisan yang lumayan dimana cutter digunakan untuk menggorok orang
satu persatu. Pisau untuk menyayat, palu yang ditacapkkan di kepala. Senapan yang
menembak kepala sampe hancur. Membuat film ini semakin TOP. Oke sekian review dari
saya semoga dapat menjadi masukan dan resensi untuk anda yang belum menonton.
Pemeran : Iko Uwais, Arifin
Putra, Oka Antara, Tio Pakusadewo, Alex Abbad, Julie Estelle, Ryuhei Matsuda, Kenichi
Endo, Kazuki Kitamura dll.
2 Komentar untuk "Review The Raid 2 : Brandal [Sinopsis]"
Keren nih rating dari filmnya :o Sinopsisnya juga keren sip lah
Terimakasih sudah berkunjung
Silakan tinggalkan pesan anda, tidak perlu pesan panjang, cukup komen sederhana saja, oke salam kenal