Bogor dan kreta.
Setelah sekian lama kabur dari pulau timah blog saya lama tidak berisi. Terakhir postingan tentang jalan-jalan ke Kota Sungai Liat Bangka Induk. Sudah lama. Ya lama sekali. Lebih dari 6 bulan lamanya.
Dulu sempat mau nulis tentang jejak langkah saya setelah meninggalkan pulau bangka dan dihijrahkan ke Ibukota. Jakarta. Kenapa di hijrahkan ya memang itulah adanya bukan saya yang memilih tapi tempat kerja baru saya. Tapi saya nyaman nyaman aja.
Benar kata orang ketika pergi meninggalkan yang tersisa hanyalah kenangan eaaa. Benar. Benar sekali saya meridukan yang namanya lempah kuning makanan khas pulau bangka. Otak otak ase cemilan lezat seantero bangka. Kricu. Terasi. Tung tau yang menggoda. Mie koba yang menggugah. Ah sepertinya saya punya alasan sekiranya ingin kembali kesana. Kapan? Tidak bisa dipastikan.
Selain makanan, Bangka terkenal akan pantai dan lautnya mulai dari pantai pasir padi yang bikin ngeri sampai pantai tj pesona yang penuh cerita. Pantai parai yang mendunia.
Danau kaolin yang menyihir mata sampai dasar laut bangka selatan yang penuh zamrud zamrud yang tak mungkin dilupa.
Sekarang, saya cuma bisa mengenang. Ah cerita tentang kenang memang kadang menyimpan linang eaa..
Ya. Sekarang bukan lagi cerita Bangka. Bangka dengan pangkal pinangnya atau bangka dengan timahnya. Tapi ini tentang cerita Ibukota yang hiruk pikuknya entah bagaimana saya bingung mau mendeskripsikannya. Sebagai orang kampung datang ke Jakarta saya persis seperti orang orang di dalam sinetron. Cupu haha. Ya tapi ngak perlu malu toh memang saya orang kampung dari dataran tinggi di pedalaman selatan pulau sumatera. Oh. Haha.
Tidak pernah membayangkan sama sekali bekerja di tengah tengah jakarta yang penuh dengan manusia kendaraan dan bangunan. Pertama-tama datang yang jelas gegar budaya. Namanya juga penyesuaian. Nyebut pulpen dengan pena nyebut penggaris dengan mistar dan harga harga yang alhamdulillah. Tidak murah.
Di jakarta tinggal dikebon sih namanya. Kebon sirih. Tapi jangan harap bertemu kebon benaran lah orang kebon sirih kini telah berubah dengan kebon beton. Rumah sana sini padat mirip sarden dalam kaleng ya begitulah kira kira.
Mungkin bakal panjang tulisan blog ini kalau mau di ceritakan semua. Kembali ke kalimat awal. Bogor dan kreta.
Teng.
Ya biar skipnya agak jauhan dikit. Langsung aja bahas bogor dan kreta komuternya.
Sebenarnya blog saya termasuk jarang yang suka curcol gini. Tapi ya gitu. Ngak tau kenapa sekarang kepikiran aja ngeblog lewat henpon.
Prev Singkat cerita saya bekerja di Jakarta pusat. Tinggal di kebon sirih. Sekarang saya lagi dinas atau apalah istilahnya di Bogor kota. Sebenarnya orang bakal heran kalau saya kerja bolak balik jakarta bogor untuk sementara waktu ini. Lah iya saya cuma pegang nota dinas bukan sk. Saya masih berstatus pegawai cabang jakpus makanya bolak balik jakarta bogor. Fyi jakarta bogor kurang lebih 1 jam 30 menit dan selama satu jam 30 menit inilah saya mencoba mengusir bosan dengan ngeblog.
Seorang teman nanya ke saya ngak capek apa bolak balik jakarta bogor. Jawabannya ngak. Karena saya posisinya ngelawan arus pekerja tangguh comuterian yang kesehariannya ikhlas dan rela berdesakan. Kalo saya pagi pagi kreta dari jakarta ke bogor lengang bisa dudul. Tidur. Maen bekel. Main bola. Main henpone. Main perempuan uhuk. Jadi ngak ada cerita jadi pekerja tapi rasa monyet alias bergelayut beridiri 1 jaman haha.
Baliknya dari bogor sama. Lengang karena para pekerja jakarta balik ke bogor saya malah balik ke jakarta. Aman lancar nyaman terkendalilah pokoknya.
Skip.
Sebenarnya saya termasuk lambat ngapdet ini blog coba kalo dari awal saya di tugaskan di bogor langsung nulis setiap di kreta pasti sekarang postingan saya mungkin sudah 30 an lebih ya bisa di bilang telat lah. Tapi ngak apa apa saya masih punya waktu sampe tanggal 6 Mei di kreta comuter ini.
.
.
.
Oke guys cerita lainnya (mungkin akan ditulis) lain kali kretanya sudah sampe manggarai itu artinya saya bentar lagi turun di stasiun gondangdia.
Ok bye bye.
Besok jangan lupa yang warga jakarta pilih Anies baswedan Sandiaga Uno. No 3. Ojo lali yo rek..mantap
Besok jangan lupa yang warga jakarta pilih Anies baswedan Sandiaga Uno. No 3. Ojo lali yo rek..mantap
Apodiolah ini oii dah.
Balek ke judulnyo baelah..
0 Komentar untuk "BOGOR, JAKARTA, BANGKA DAN SEGALA RANDOMNYA"
Silakan tinggalkan pesan anda, tidak perlu pesan panjang, cukup komen sederhana saja, oke salam kenal