Sumber gambar disini |
Hari panas siang itu di kampus tua sedikit berdebu, pukul 14:00, Juni 2010. Masih terlihat tirai-tirai lembut namun kusam dengan bau apek yang makin hari makin menyentuh bulu-bulu hidung. Senyap masih terasa ketika matahari hanya sejengkal menyentuh gelap.
"Harus selesai, pokoknya harus selesai hari ini". Guman Anto di sebuah ruang kuliah yang hanya di temani kursi-kursi kosong melompong, kampus ini memang sepi bak tak berpenghuni kala pukul 14:00 sudah berlalu.
"Ah, kenapa mesti banyak gini sih tugasnya?" Anto masih saja sibuk mengotak-atik mouse laptopnya. Suara kertas-kertas ketiup baling-baling kipas makin jelas terdengar sementara hari semakin sore.
"Yah. Mana musti minimal 20 halaman lagi, hadehh dosen kamprettt" Anto terlihat seperti orang gila, berguman dan maki-maki tak jelas, sepertinya wajah panik bercampur dongkol makin jelas terlihat.
Suara keyboard laptop masih terdengar dan makin cepat semakin seiring berlalunya waktu. Memang Anto harus menempuh perjalanan 32 Km untuk pulang kerumahnya sementara tugas kuliah mesti di kumpul besok, dan ia tidak punya banyak waktu karena sampai di rumah pasti sudah agak malam, tidak hanya itu ia masih punya tugas-tugas yang lainya ditambah belajar untuk persiapan Semesteran besok
"Ini juga kenapa orang-orang di SMS ngak satupun jawa sms gue" Semakin terlihat kesal semakin kuat suara keybord ditekan..
hari ini adalah hari terakhir perkuliahan untuk matakuliah yang membuat Anto begitu mumet, karena pembawaan yang kurang sreg membuat semuanya jadi rumit. Seperti biasa tugas kuliah akhir semester kalau bukan bentuk paper, yah ringkasan materi atau apapun yang dosen suka berikan diakhir perkuliahan.. mungkin semacam pertemuan terakhir jadi mesti memberikan kesan dalam akhir proses pengajaran.
***
Kamis Juni 2010.
Sebuah ruang kuliah di kampus hari ini cukup ramai, tak pelak mahasiswa tiba-tiba menjadi rajin datang ke kampus, sekarang pukul 07:00 suasana kelas sudah ramai seperti pasar. Yah hari ini adalah UAS (ujian akhir semester). Terlihat mahasiswa mulai asyik membaca buku dan ada juga yang sibuk tarik kursi sana tarik kursi sini, mereka bilang posisi menunjukkan prestasi, namun ada juga sekelompok anak baik yang duduk depan sembari asyik mempersiap alat tulis mereka.Tak ketinggalan juga kelompok 3D (datang, duduk, diam) semakin orang sibuk semakin mereka diam..
Bersamaan semakin ramainya kelas pagi ini, ketua angkatan tampak berdiri di depan meja dosen yang memberikan aba-aba untuk diam sejenak, tapi penghuni kelas masih ayik dengan gerak-gerik ilegal meraka, cuma mulutnya saja yang mengunci rapat.
"Hari ini kita punya baik dan kabar buruk" tanpak ketua angkatan tegas bicara
kelas mulai ramai bersuara tak heran ada yang bermai-ramai bersorak
"Horeeeeee, Ujian batal"
"Tunggu dulu, tolong diam dulu. Ini bukan cuma ujian batal" ketua angkatan mulai memperjalas maksundya.
"Kabar baik hari ini adalah kita diberi kesempatan untuk belajar lebih banyak waktu untuk semesteran dan juga tugas makalahnya" Ketua angkatan bicara tegas.
"Ehmmmm itu artinya gue masih punya waktu.. oh thanks god. tak sia-sia tugas yang belum selesai itu" guman Anto yang juga berbaur dengan mahasiswa lainya.
"Tapi kabar buruk hari ini adalah dosen pengampu matakuliah kita bapak Rizal, telah pergi meninggalkan kita, dia meninggal dunia pukul 05:00 tadi pagi, jadi berhubung semua dosen akan melayat ujian di tunda minggu depan" Suara ketua angkatan mulai mengakhiri pengumumannya..
Tiba-tiba kelas yang gaduh berubah menjadi hening. Ada yang terdiam tak berkata ada juga yang berkomentar
"HA? ya Allah dosa saya banyak dengan bapak itu, kok cepat amat perginya?"
"Jadi, gue mesti senang atau bersedih?" Anto masih membatin diam. Memang senangnya Anto tuganya bisa diselesaikan, tapi sedihnya dosen yang sering ia omelin dari belakang telah pergi untuk selamanya. Sementara belum sempat meminta maaf.
@Benagustian
#NovemberNgeblog
0 Komentar untuk "Jadi saya mesti sedih atau bahagia?"
Silakan tinggalkan pesan anda, tidak perlu pesan panjang, cukup komen sederhana saja, oke salam kenal